Hikmah Puasa Ke 24, Berbaik Sangkalah Kepada Allah, Jangan Pernah Keluhkan Taqdir Oleh :

Pekanbaru - Dr. Supardi, SH., MH., Als. Rd Mahmud Sirnadirasa (Kajati Riau)
Bismillâhirrahmânirrahîm Wasshalâtu wassalâmu ‘alâ Muhammadin wa âlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inâyatil ‘âmmati wal-hidâyatit tâmmah, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, âmîn yâ Rabbal ‘âlamîn“.
Saudaraku yang dikasihi Allah SWT, setiap kita adalah kehendak Allah SWT yang sudah diberikan kadar masing-masing sesuai ketentuannya. Lahir dari rahim seorang ibu, dengan bapak yang sudah ditentukan. Kapan dan dimana dilahirkan. Suku bangsa yang menjadi latar belakang dimana kita dilahirkan. Semuanya itu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan Allah SWT.
Kenalilah diri anda sendiri, darimana anda berasal, dan akan kemanakah tujuan anda. Untuk tujuan apa anda diciptakan, dan pada sisi yang mana diri anda dikategorikan sebagai diri, apakah sisi lahiriyahnya ataukah atau sisi bathiniyahnya saja, ataukah keduanya.
Anda yang disebut sebagai diri, apakah yang kelihatan sebagai badan lahiriyah ataukah jiwa yang tidak kelihatan? Ataukah diri anda itu hanyalah sekedar nama yang tertera dalam KTP? Apakah anda milik anda sendiri atau orang tua anda? Anda dilahirkan karena adanya ibu-bapak anda.
Bapak dan ibu anda juga ada karena adanya kakek-nenek, hingga seterusnya sampai kepada asal usul anda sebagai manusia (Adam dan Hawa). Anda beserta seluruh kakek-nenek moyang anda adalah sebuah rencana atau kehendak yang telah ditentukan dan diciptakan oleh Allah SWT.
Sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya “yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”. (QS. Al-Furqan [25]: 2) Allah Maha Sempurna, semua ciptaan tidak ada yang tiba-tiba tanpa rencana dan kehendak Allah SWT.
Selain memiliki nama al-Khãliq (Maha Mencipta), Allah juga memiliki nama yang agak sepadan dengan nama al-Khãliq, yakni al-Bãri (Maha Mengadakan). Allah SWT mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
Sifat al-Bãri untuk mengadakan sesuatu diiringi dengan penataan dan pengorganisasian, alias penuh perencanaan dengan matang tanpa luput setitik pun. Dengan demikian, Allah SWT menciptakan Adam dan Hawa yang darinya munculah anak-cucu keturunannya hingga menjadi anda sekarang, juga dengan perencanaan, penataan dan pengorganisasian yang matang, tanpa meleset sedikitpun.
Singkatnya, adanya anda tidak luput dari rangkaian rencana Allah SWT dalam menciptakan Adam dan Hawa.
“Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (QS. At-Thalaq [65]: 3) Oleh karena itu, anda yang berupa raga dan jiwa adalah ciptaan dan milik Allah SWT, bukan milik anda sendiri yang dapat berbuat semaunya.
Read more info "Hikmah Puasa Ke 24, Berbaik Sangkalah Kepada Allah, Jangan Pernah Keluhkan Taqdir Oleh :" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews