Hikmah Puasa Ke 24, Berbaik Sangkalah Kepada Allah, Jangan Pernah Keluhkan Taqdir Oleh :

Orang lain hanya dapat anda jadikan sebagai cermin, sebagai petunjuk, sebagai isyarat dan sebagai spirit untuk menemukan kehendak-Nya kepada diri anda. Namun, berpeganglah pada satu hal, bahwa anda tidak akan pernah menjadi orang lain.
Sehebat apapun ayam berlatih terbang, tidak akan pernah menjadi burung. Sehebat apapun burung beo dilatih untuk berbicara bahasa manusia, ia tak akan pernah bisa menjadi manusia. Sekeras apapun monyet dilatih untuk bertingkah laku seperti manusia, ia tidak akan pernah memiliki kemampuan seperti manusia. Monyet hanya bisa menjadi lebih baik dibandingkan monyet lain. Takdir dan ketentuan yang telah ditetapkan, anda tidak akan mampu melampaui batasannya. Mursyid kami yang mulia, Syaikh Ahmad bin ‘Athaillah Assakandary pernah berwasiat:
“Himmah (semangat) yang tinggi tak akan mampu menembus tirai taqdir”. (Kitab Al-Hikam, Fasal 3) Manusia hanya bisa berlatih untuk bisa berbuat “yang sebaik mungkin” sesuai kapasitas, jangkauan berpikirnya, latarbelakangnya dan keadaan di sekitar dirinya.
Allah SWT menghendaki “sesuatu” kepada setiap orang, karena itu Dia menciptakannya. Dia lalu membebankan “tugas” kepada ciptaan-Nya tersebut sesuai kemampuannya untuk dijalankan sehingga keadaan hidupnya menjadi lebih baik.
Allah SWT menurunkan prototype “manusia sempurna” untuk dijadikan rule model bagi kehidupan manusia lainnya. Manusia sempurna (al-insan al-kamil al-mukammil) yang dijadikan sebagai rule model tersebut harus kita patroni, kita gugu dan kita tiru. Dialah Rasulullah, Muhammad SAW.
Yã ayyuhal ladzîna ãmanû athî’ullãha wa athî’ur-rasûla wa ulil-amri minkum, fa in tanãza’tum f? syai`in fa ruddûhu ilallãhi war-rasûli in kuntum tu’minûna billãhi wal-yaumil ãkhir, dzãlika khairuw wa ahsanu ta’wîlã “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. An-Nisã [4]: 59) Wallãhu A’lamu bish-Shawãb Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, mari kita tutup renungan ini dengan do’a agar kita selalu bisa menerima ketentuan dan taqdir Allah SWT kepada kita:
Allãhumma radhdhinî bi qadhãika wa shabbirnî ‘alã balãika wa awzi’nî syukra ni’amãika. “Ya Allah, jadikan aku ridha dalam menerima qadha (ketentuan)-Mu, dan jadikan aku sabar dalam menerima bala dari-Mu, dan tunjukilah aku untuk mensyukuri semua nikmat-nikmat-Mu”. Ãmîn yâ Rabbal ‘âlamîn.
Pekanbaru, Sabtu (15/4/2023)
Read more info "Hikmah Puasa Ke 24, Berbaik Sangkalah Kepada Allah, Jangan Pernah Keluhkan Taqdir Oleh :" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews