Tahun Ular Kayu Semoga Berkah, Selamat Tahun Baru Imlek 2025

Kediaman Mr Yap dan keluarga. Dok foto ( Red)
Penulis : Erick D. Simanjuntak
SIGAPNEWS.CO.ID | PEKANBARU - Tepat pada tanggal 29 Januari 2025, seluruh saudara kita , warga dari keturunan etnis Tianghoa merayakan dan menyambut pergantian Tahun, Tradisi perayaan yang dikenal dengan Tahun Baru Imlek ini diperkirakan dimulai pada masa Dinasti Shang (1600–1046 SM), sekitar 3.500 tahun lalu, Rabu (29/1).
Dalam kalender Tionghoa tahun ini diperingati sebagai tahun Ular Kayu dan diprediksi akan menjadi periode yang penuh dengan perubahan dan transformasi.
Pada puncak perayaan Imlek, warga Tionghoa yang beragama Khonghucu biasanya mendatangi kelenteng untuk bersembahyang atau menggelar ritual doa.
Perayaan biasanya ramai pada malam menjelang Imlek. Sejak sore hari, kelenteng akan didatangi warga Tionghoa yang akan bersembahyang. Setiap tahunnya, Imlek dirayakan pada tanggal yang berbeda karena penanggalannya didasarkan pada kalender Lunar.
Tahun ini, Tahun Baru Imlek jatuh di tanggal 29 Januari 2025. Pada kesempatan kali ini, penulis berkesempatan ikut bersama dengan salah satu keluarga yang merayakan Tahun Baru Imlek di seputaran jalan Angkasa Kecamatan Payung Sekali, kota Pekanbaru. Dalam kesempatan tersebut, penulis yang juga sudah merasa bagian dari keluarga tersebut, ikut merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang terpancar dari wajah ceria mereka. Dan penulis juga melihat kekompakan dari warga sekitar yang ikut merayakan dan melakukan upacara doa di depan rumah masing - masing sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan keberkahan di Tahun yang baru.
Indahnya kerlap kerlip dari kembang api dan mercon di langit, menambah semakin semaraknya malam Tahun Baru Imlek 2025.
Kemudian Penulis duduk dan menikmati makanan serta kopi buatan langsung dari master Yap, yang juga dikenal merupakan seorang terapis dan master dalam pengolahan napas (meditasi), walaupun beliaunya tidak pernah mau disebut master.
Master Yap selalu menuturkan kepada penulis untuk agar menjalani kehidupan dan aktifitas di keseharian dan di semesta ini, selalu menggunakan "Hati". Semakin engkau mengenal hatimu, maka engkau akan mencapai kesadaran diri sejati mu dan Tuhan mu.
Suatu hal yang akan sulit dimengerti bagi kita yang awam, tentang bagaimana beraktifitas dengan menggunakan "Hati" (bukan Lever ya guys) tersebut, karena menurut penulis, kebanyakan orang mengandalkan pikirannya.
Masyarakat yang awam pasti bingung, karena "HATI" yang dimaksud itu bukan Lever ( istilah biologi untuk organ tubuh kita),, terus Hati yang mana, bentuknya seperti apa, tentu menjadi pertanyaan bingung dan membingungkan.
Kita sudahi sebatas itu pembahasan Terkait " Perjalanan menggunakan "HATI" ya guys, ntar jadi tambah bingung. Bagi yang sudah memahami, akan terlihat dari cahaya wajah, sikap, sifat dan prilakunya sehari- hari. Yang berjalan menggunakan "Hati", tidak akan lagi mengejar kebisingan ataupun melekat akan sesuatu hal duniawi lagi, semua mereka lepas dan biarkan mengalir diatur oleh keseimbangan semesta dan keyakinan akan kuasa Tuhan "SANG MAHA".
Penulis melalui artikel singkat ini, mencoba menggambarkan bahwa tradisi Imlek dan Hari Besar lain, hampir memiliki kesamaan, dimana dalam memasuki perayaan Tahun Baru, keluarga yang merantau, pulang berkumpul, bersuka cita dengan keluarganya. Memohon doa kepada Tuhan dan doa restu dari orang tua.
Penulis berharap di tengah malam menjelang subuh di Tahun Baru Imlek tahun 2025 ini, keberagaman dan perbedaan yang indah yang ada di Indonesia, tetap terpelihara di dalam rasa Toleransi, hormat menghormati satu sama lain. Ibarat taman bunga dengan berbagai jenis bunga yang berbeda, yang jika dilihat dan dirasakan akan semakin Indah, Cantik, membawa rasa Damai, Sukacita dan bahagia sehingga didalam hati timbul rasa syukur dan Terima kasih kepada Tuhan, SANG MAHA atas Kebesaran NYA.
Akhir kata, penulis mengucapkan Selamat Merayakan Tahun Baru IMLEK 2025 bagi seluruh saudaraku yang merayakannya. Semoga di Tahun Ular Kayu ini membawa berkah bagi kita, Bangsa dan Negara.
Gong Xi... GONG XI... Gong Xi
Editor :Erick Donald Simanjuntak
Source : Liputan