IBTPI Berdayakan Perempuan, Lestarikan Songket Riau dengan Dukungan DRTPM Kemendikbudristek

Foto Bersama Ketua Tim PKM IBTPI Dewi Nasien, S.T., M.Sc., Ph.D. bersama dengan tim dari IBTPI, Universitas Riau (UNRI), Pemilik Winda Tenun Songket, Siswi SMK 4 Pekanbaru dan kaum perempuan saat setelah pelatihan tenun songket dan workshop inovasi
RIAUBERKABAR | PEKANBARU – Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia (IBTPI) menggelar pelatihan tenun songket dan workshop inovasi produk selama seminggu di Winda Tenun Songket Riau. Kegiatan yang berlangsung pada 19-26 Agustus 2024 ini bertujuan melestarikan warisan budaya dan memberdayakan kaum perempuan setempat.
Pelatihan yang digagas oleh Dewi Nasien, S.T., M.Sc., Ph.D. sebagai ketua, bersama dengan tim dari IBTPI dan Universitas Riau (UNRI), diikuti oleh kaum perempuan setempat dan siswi SMK 4 Pekanbaru. Kegiatan ini bertujuan mengatasi berkurangnya jumlah pengrajin songket, meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan, serta menciptakan inovasi produk berbahan dasar songket Riau.
Pelatihan ini sepenuhnya gratis bagi peserta, berkat dukungan dana dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Selama pelatihan, peserta tidak hanya diajarkan teknik menenun songket secara tradisional, tetapi juga diperkenalkan pada desain-desain modern dan inovatif.
Workshop inovasi produk membuka peluang bagi peserta untuk mengembangkan produk-produk songket yang lebih beragam dan sesuai dengan tren pasar saat ini, mulai dari aksesoris, pakaian, hingga dekorasi rumah.
Winda, pemilik Winda Tenun Songket Riau, menyambut antusias kegiatan ini. "Saya sangat berterima kasih kepada IBTPI dan DRTPM Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar menenun songket. Semoga pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua peserta," ujar Winda.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan minat masyarakat, khususnya kaum perempuan, terhadap tenun songket Riau dapat kembali meningkat. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan nilai ekonomi produk-produk songket dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Dewi Nasien, S.T., M.Sc., Ph.D. berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya untuk turut serta dalam melestarikan budaya bangsa. Dengan sinergi antara akademisi, komunitas, dan pemerintah, diyakini dapat memajukan sektor kerajinan tangan Indonesia.
Beliau menambahkan bahwa tim IBTPI dan UNRI akan melakukan pendampingan pasca-pelatihan guna memastikan keberlanjutan program ini.
Editor :Helmi