BNSP Perpanjang Lisensi 12 Asesor Pariwisata Melalui Sertifikasi Ulang di Pekanbaru

Foto bersama Master Asesor dan Peserta pelatihan, peningkatan kompetensi, dan sertifikasi ulang (Foto tengah baju biru batik Asep Parantika, sebelah kiri Master Asesor baju biru belakang Indra Utama dan depannya Elly dan lain)
Pekanbaru – Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bersama LSP Pariwisata Maestro Indonesia Jakarta menggelar pelatihan, peningkatan kompetensi, dan sertifikasi ulang bagi 12 asesor pariwisata se-Riau.
Kegiatan berlangsung pada 29–30 Agustus 2025 di Hotel New Resty Menara, Pekanbaru, sebagai upaya memperkuat mutu sumber daya manusia dan menjaga standar pariwisata nasional.
Kegiatan ini dibuka oleh Master Asesor BNSP, Asep Parantika, yang menekankan pentingnya peran asesor dalam menjamin kredibilitas sertifikasi tenaga kerja.
Ia menggarisbawahi bahwa pelatihan berkelanjutan merupakan kunci agar asesor tetap mampu beradaptasi dengan perkembangan terbaru di bidang asesmen kompetensi.
Ketua penyelenggar, Indra Utama, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti 12 asesor yang masa berlaku sertifikatnya sudah habis.
Sesuai aturan BNSP, sertifikat asesor kompetensi berlaku tiga tahun dan harus diperbarui melalui sertifikasi ulang. Ia menambahkan, proses ini juga menjadi penyegaran pemahaman agar asesor dapat melaksanakan asesmen sesuai dengan regulasi terbaru.
Selama dua hari, peserta mendapatkan pembekalan materi “Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen (MAPA)” serta “Melaksanakan Validasi Asesmen (MKVA)”. Materi tersebut diformulasikan dalam bentuk Buku Materi dan Buku Asesmen yang menjadi panduan pembelajaran.
Kegiatan berorientasi pada Competence Based Training dan dipandu langsung oleh Asep Parantika yang juga memfasilitasi uji ulang kompetensi.
Setelah melalui tahapan pelatihan dan uji ulang, seluruh peserta dinyatakan kompeten. Sertifikat upgrading ditandatangani Ketua LSP Pariwisata Maestro Indonesia Jakarta, Dr. Mesra Betty Yel, MM, M.Kom, sebagai pengakuan resmi atas perpanjangan lisensi.
Peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Salah satunya, Kamulyadi, menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat untuk memperbarui keterampilan menyusun dokumen asesmen, melakukan validasi, hingga melaksanakan asesmen sesuai standar terbaru.
Peserta lain, Fahrial, menegaskan pentingnya sertifikasi ulang agar lisensi tetap valid sehingga mereka dapat terus menjalankan tugas asesmen secara profesional.
Dengan hasil ini, para asesor yang dinyatakan kompeten diharapkan mampu berkontribusi maksimal dalam sistem sertifikasi nasional.
Kehadiran mereka menjadi bagian penting dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sekaligus memperkuat daya saing sektor pariwisata di Riau maupun secara nasional.(Fahrial)
Editor :Tim Sigapnews