Selamat Datang Satgas Tata Kelola Industri Sawit dan DBH Sawit. Apa Hubungannya?

Perlu diketahui untuk urusan sawit ini tidak ada lagi dianggarkan dalam APBN atau APBD, Jadi harapan satu-satunya adalah melalui DBH sawit ini. Era DBH minyak Bumi sudah mulai redup, kini saatnya DBH sawit dan semua anak Riau harus mendukung hulu-hilir sawit di Bumi Lancang Kuning ini".
"Saya meminta Pak Gubernur Riau, supaya segera memanggil perusahaan sawit di Riau dan berkordinasi dengan Satgas Tatakelola Sawit yang dipimpin oleh Menteri Luhut Panjaitan.
Tanpa kecuali, baik itu yang tergabung dengan Gabungan Pengusaha Kwlapa Sawit Indonesia (GAPKI) ataupun tidak," lanjutnya.
"Jika masih membandel tidak peduli dengan kondisi Riau, maka serahkan ke kami supaya kami selesaikan" tegas Rusli.
Memanggil korporasi sawit, yang dipanggil jangan terus dianggap "biaya" tapi mari kita kedepankan kordinasi untuk saling mendukung.
Riau ini menurut catatan kami ada 368 korporasi sawit, baik PKS, Industri Hilir, maupun sektor hulu (perkebunan).
Apalagi setelah dibentuknya Satgas Tatakelola Sawit, tentu semuanya untuk kebaikan bersama.
"Sudah tidak saatnya lagi sembunyi dari tanggungjawab sosial dan ekonomi dimana usaha hulu-hilir itu berada".
Sekali lagi saya tekankan industri sawit sudah menjadi komuditi dunia dan aspek keberlanjutan menjadi tolak ukurnya. Selama ini saya mengamati industri sawit hanya diuber-uber dari dimensi keberlanjutan lingkungan, dan mengabaikan dimensi manfaat ekonomi dan sosial. Dengan Satgas Tatakelola Sawit ini ketiga dimensi keberlanjutan (dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan) harus beriringan dan tidak boleh yang satu merasa lebih hebat dari yang lain karena Satgas Tata Kelola Sawit akan membuat takarannya masing-masing, tutur Rusli.
Read more info "Selamat Datang Satgas Tata Kelola Industri Sawit dan DBH Sawit. Apa Hubungannya?" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews