Saiman Pakpahan Sebut Ada Motif Politik Dibalik Aksi Demo Gubri Syamsuar

Saiman sendiri menduga aksi-aksi yang terjadi belakangan ini sangat kental motif politiknya dan bukan soal penegakan hukum lagi. "Kala mereka bilang ini soal penegakan hukum, kenapa Bansos yang dia bidik? Kenapa misalnya bukan kota Pekanbaru atau kota-kota lainnya yang terus-menerus dirundung masalah sampai saat ini. Kenapa Syamsuar yang hari ini notabene adalah Gubernur Riau yang jadi sasaran. Jadi (aksi-aksi) ini sangat kental dengan motif politik, bukan penegakan hukum," tegasnya.
Sementara jika aksi-aksi itu murni soal penegakan hukum, menurut Saiman, mereka mesti menyasar banyak pengguna anggaran yang lain di Provinsi Riau. "Tapi kenapa ini saja dan yang mereka sasar itu terus-menerus adalah Gubernur Riau?" tanya Saiman lagi.
Karena itu, menurut Saiman, secara politik pemerintahan, sosial, budaya dan sebagainya, yang sangat dilanggar oleh kelompok-kelompok aksi itu adalah persoalan etik. "Ketika mereka menyampaikan aspirasinya, kita tidak bungkam mereka untuk bicara. Silahkan, karena itu adalah hak kelompok kepentingan untuk menyampaikan fikiran-fikiran mereka. Tapi tolong hormati dan jaga marwah Gubernur. Itu Gubernur kita di Riau," ungkap Saiman.
Kalaupun misalnya mereka mau sebutkan tentang kasusnya di Siak, kata Saiman, mestinya disebutkan waktu itu Syamsuar sebagai Bupati. Jangan disebut Gubernur Syamsuar. Sebab, Syamsuar sebagai Gubernur Riau, tidak ada urusannya dengan kasus kemarin tersebut. Semestinya mereka itu, kata Saiman, memilah-milahnya.
"Jadi harapan saya terhadap aktor intelektual yang berada di belakang gerakan ini, aki (baca: baterai) intelelektualnya tolong dinaikan dikit, kalau mau main," tegas Saiman Pakpahan.
Ketika ditanya soal diksi-diksi dalam demo, misalnya penyebutan "Gubernur Drakula" atau "Tangkap Syamsuar Gubernur Koruptor" apakah sudah memenuhi unsur pencemaran nama baik yang dapat dilaporkan ke penegak hukum, Saiman menyarankan untuk meminta pendapat para ahli pidana. "Saya kira nanti bisa dilihat pasal-pasal delik aduan yang mengatur tentang pencemaran nama baik. Dan teman-teman di Fakultas Hukum lebih tepat untuk menanggapinya." jawab Saiman.
Bagi Saiman selaku pengamat sosial politik dan pemerintahan, dia melihat lihat yang dilanggar itu murni persoalan etik. "Jadi etika politiknya itu tak ada untuk mengartikulasikan kepentingan. Etika pergerakan publiknya itu tidak terbangun. Sehingga mereka melakukan gerakan membabi buta, sangat propokatif, mereka ingin publik segera terpancing dengan gerakan-gerakan mereka," tutup Saiman Pakpahan. (**)
Read more info "Saiman Pakpahan Sebut Ada Motif Politik Dibalik Aksi Demo Gubri Syamsuar " on the next page :
Editor :Helmi