Kajian Ba’da Subuh di Masjid Nurul Iman Hadirkan Ustadz Dr H Muhammad Fakhri

Foto Ustadz Dr. H. Muhammad Fakhri, MA lagi beri Kajian Subuh di Masjid Nurul Iman Tangkerang Selatan
Pekanbaru — Masjid Nurul Iman, Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru, menggelar kajian ba’da Subuh bersama penceramah Ustadz Dr. H. Muhammad Fakhri dengan tema “Kisah-kisah pada Masa Rasulullah SAW”.
Kajian ini diikuti oleh sekitar 40 jamaah, terdiri atas 30 pria dan 10 wanita, pada Sabtu (20/9/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut tokoh masyarakat, di antaranya Syamsuar, Gubernur Riau pada masanya, Ketua Masjid Said Mahdilus, Wakil Ketua Joenaldi, Koordinator Bidang Dakwah Mulawarman, serta jamaah dari Mushalla Al Mustaqim, Masjid Almauun, dan Masjid Khairul Bariyah.
Dalam ceramahnya, Ustadz Dr. Fakhri menegaskan pentingnya menjauhi segala hal yang dilarang dalam Islam.
“Ada larangan yang tegas, seperti minum khamar, makan babi, dan berjudi. Ini tidak boleh diminum, dimakan, diperjualbelikan, bahkan didekati karena bersifat najis. Judi juga dapat merusak kehidupan,” ujarnya.
Ustadz Muhammad Fakhri juga menyinggung perjuangan Rasulullah SAW menegakkan Islam di tengah perlawanan dari Yahudi, Romawi, Yaman, hingga Khaibar.
“Pada masa itu, Rasulullah bahkan pernah diracuni oleh Zainab binti Harits. Peristiwa itu justru menguatkan keyakinan bahwa beliau benar utusan Allah,” jelasnya.
Setelah berbagai perjuangan, Islam semakin meluas hingga ke Mesir, Yaman, dan Khaibar, meski Rasulullah belum menaklukkan Persia.
Sesi tanya jawab berlangsung hangat. Wakil Ketua Masjid, Joenaldi, menanyakan hukum mencicipi khamar tanpa menelannya. Ustadz Fakhri menegaskan, “Hukumnya tetap haram, walaupun tidak memabukkan, karena tetap termasuk dosa.”
Pertanyaan lain terkait penggunaan parfum beralkohol juga dibahas. “Menurut mazhab Syafi’i, parfum dari alkohol haram dipakai di tubuh karena najis. Namun menurut mazhab Hambali, boleh digunakan untuk pakaian, asal tidak mengenai badan,” paparnya.
Menutup kajian, Ustadz Fakhri berpesan agar umat Islam senantiasa berhati-hati terhadap makanan dan minuman. “Semua ini untuk menjaga kita agar terhindar dari dosa, menuju iman dan taqwa,” tuturnya.
Liputan: Dr. Fahrial
Editor :Tim Sigapnews