Dosen IKes Payung Negeri Pekanbaru Edukasi, Demonstrasi BLW, dan Sosialisasi Aplikasi M-EL

KETERANGAN FOTO: Ketua Peneliti Bdn.Desi Nindya Kirana, SST.,M.Kes, Anggota Bdn.Yunni Safitri, SST.,M.Keb, Mahasiswa Evalinda, Miftahul, Nisa, Bidan penggerak Puskesmas Simpang Tiga Mira, S.Tr.Keb, Koordinator Kader Sumarti beserta undangan lainya.
PEKANBARU - Tim Peneliti Dosen dan Mahasiswa Institut Kesehatan (IKes) Payung Negeri Pekanbaru sukses melaksanakan kegiatan penelitian dan beberapa kegiatan yaitu memberikan Edukasi, Demonstrasi Baby-led weaning (BLW), dan Sosialisasi penggunaan Aplikasi Mobile Eating Learning (M-EL) bagi ibu di Posyandu Lestari Marpoyan Damai Pekanbaru. Beberapa waktu lalu
Diketahui bahwa Baby-led weaning atau BLW adalah metode yang digunakan untuk memperkenalkan MPASI (makanan pendamping ASI). Metode ini dilakukan dengan membiarkan anak untuk memilih makanan dan memakanannya sendiri dengan tangannya, tanpa disuapi oleh orang tua.
Kegiatan penelitian dari DRTPM-Kemendikbudristek (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia). DiKetuai Bdn.Desi Nindya Kirana, SST.,M.Kes beserta anggota Bdn.Yunni Safitri, SST.,M.Keb, beberapa Mahasiswa Evalinda, Miftahul, Nisa, Bidan penggerak Puskesmas Simpang Tiga Mira, S.Tr.Keb, Koordinator Kader Sumarti beserta tamu undangan lainya.
Ketua Peneliti Bdn.Desi Nindya Kirana, SST.,M.Kes menjelaskan Tujuan kegiatan ini memberikan solusi bagi ibu, orangtua, keluarga terkait ketidak mandirian anak saat makan ketika anak sudah berusia 6-36 bulan sehingga para kader paham, dan mengimplementasikan Eating Learning anak dari umur 6-36 bulan dengan pola asuh Autoritatif upaya Kemandirian anak saat makan. Kegiatan ini dilakukan mulai dari pemberian sosialisasi terkait tujuan penelitian pada 15 warga yang memiliki anak usia 6-36 bulan, kemudian memberikan pretest dengan demonstrasi anak makan menggunakan metode BLW, setelah itu intervensi pada warga yaitu pemberian edukasi melalui Aplikasi Mobile Eating Learning dengan menuntaskan materi Eating Learning.
"Selanjutnya mereka memahami isi Aplikasi Eating Learning, kami melakukan posttest dengan turun kedua kali ke Posyandu, bersama ibu mendampingi anak secara langsung saat anak makan menggunakan metode BLW," jelasnya Pada Riau Pos, Kamis (10/10).
Lebih lanjut di jelaskanya bahwa metode BLW menjadi suatu upaya anak mandiri makan dengan tetap didampingi ibu, kemandirian anak saat makan sangat penting Karena dapat membantu anak dalam mengembangkan motorik, keterampilan anak, percaya diri, menjauhkan anak dari asosiasi negatif, membantu anak bertanggungjawab atas tugasnya. Membiarkan anak memilih apa yang mereka makan dalam batas yang wajar dapat membantu mereka membuat keputusan dan membangun hubungan yang positif dengan makanan.
"Hal terpenting dalam melatih kemandirian anak adalah menumbuhkan kepercayaan diri anak bahwa dia mampu untuk bisa menyelesaikan pekerjaannya sendiri," tambahnya.
Ia juga berpesan agar Orang tua dapat melatih dan mendampingi anak dan memandirikan anak sejak dini dengan cara: Memberikan kepercayaan pada anak untuk melakukan sesuatu sendiri dari hal-hal kecil, seperti makan sendiri tanpa disuapi, Menciptakan suasana kondusif yang memungkinkan anak mengembangkan kemandirian. Dengan Baby chair atau meja dan kursi makan anak juga berperan dalam keberhasilan fokus pada makanan.
"Ayuk moms ajarkan buah hati makan sendiri ketika buah hati moms sudah bisa makan usia 6-36 bulan yang penting buah hati dibiasakan makan sendiri tanpa disuapi, gunakan metode BLW sebagai pembelajaran kemandirian buah hati saat makan dan tetap didampingi moms ya," harapnya.
Editor :Helmi