Oknum Dishub Bengkalis Diduga Pungli Kepada Pengemudi yang akan Menyeberang dari Pelabuhan Bengkalis

RIAUBERKABAR | BENGKALIS - Kuat dugaan di pelabuhan penyeberangan kapal Roro, Aparat Dinas Perhubungan melakukan pungli. Itu terlihat dari mobil pickup yang membawa ikan, udang, dan lain-lain.
Keadaan ini dialami langsung oleh RI yang sudah dari pukul 15.00 WIB masuk ke pelabuhan namun tidak juga disuruh masuk ke kapal Roro tujuan Pekanbaru.
Sementara mobil pickup yang baru datang, bisa naik langsung ke kapal.
RI sempat bertanya dan mempertanyakan kepada petugas Dishub yang memakai seragam lengkap.
"Pak kok saya belum juga di suruh naik, sementara yang baru datang bisa naik langsung," ujar RI.
Bukan jawaban seorang ASN yang seharusnya memberikan jawaban yang menyejukkan.
Dengan arogannya, salah satu pegawai Dishub yang berinisial S menjawab, "Emang mau kau apa, siapa dekingan kau, kau telpon dekingan kau," ucapnya.
Sangat sangat tidak pantas seorang pegawai Dishub yang seharusnya menjalankan tugas untuk menjadi panutan dan menjaga institusi di mana dia berkerja.
Situasi ini sudah lama terjadi, beredar kabar kalau mobil yang membayar kepada petugas di luar biaya kapal Roro akan didahulukan atau diperlakukan khusus untuk naik ke kapal Roro.
"Pungli atau pun pelicin ini sudah berlangsung lama, itu di luar kita bayar kapal," ujar salah satu supir yang tidak mau disebutkan namanya.
Ditengah kesulitan ekonomi dan pemerintah gencar-gencarnya memberantas pungli dan korupsi, malah ada pegawai Dishub Bengkalis yang melakukan pungutan liar, premanisme berbalut seragam Dishub.
Ini bukan satu orang dishub saja yang "bermain" di lapangan.
Keadaan yang dialami para supir-supir yang mau menyeberang dari Bengkalis ke Pekanbaru ini sudah lama terjadi.
"Bagaimana kami mau kasih petugas agar kami di dahulukan, uang jalan kami saja pas untuk makan aja," ujar Y.
"Kita antri ngga ada gunanya juga, ya terpaksa lah kita menunggu penyeberangan terakhir," sambung Y.
Sigapnews mencoba meminta jawaban dari Kadishub Bengkalis melalui sambungan seluler, namun tidak tersambung.
Semoga situasi ini tidak terulang lagi dan aparat penegak hukum dari kepolisian untuk dapat segera menindaklanjuti situasi yang akan memicu persoalan baru yang tidak kita inginkan.
Editor :Husnul Qotimah